Batak Toba memiliki populasi masyarakat suku adat Batak Toba yang sangat besar, yang tersebar di berbagai kota di provinsi Sumatera Utara. Masih banyak tradisi adat yang dijalani hingga hari ini, salah satunya yang masih dilaksanakan adalah proses upacara pernikahan Batak Toba.
Pernahkah
kamu melihat secara langsung acara pernikahan adat batak toba? Adat pernikahan
batak toba masih di dibudidayakan sampai sekarang ini.
Seperti
pernikahan adat lainnya yang memilikirangkaian sakral dan penuh makna, upacara
pernikahan Batak Toba pun demikian halnya. Bahkan upacara pernikahan yang diidamkan aktris Shenina Cinnamon ini memiliki tahapan proses yang lebih panjang dibandingkan upacara adat dari
daerah lain di tanah air.
Lantas,
bagaimana sih tahapan proses pernikahan adat pernikahan Batak Toba? Penasaran? Berikut
tahapan proses upacara pernikahan Adat Batak Toba yang hingga kini masih
dijalankan oleh masyarakat adat Batak Toba.
Prosesi Pernikahan Adat Batak Toba
1. Mangaririt
Persiapan
pernikahan adat Batak Toba yang pertama adalah Mangaririt. Dalam tahap ini
adalah tahap memilih gadis yang akan dijadikan istri yang sesuai dengan
kriteria laki-laki atau keluarganya. Biasanya ritual ini dilakukan kalau calon
mempelai laki-laki adalah seseorang yang sering merantau, sehingga calon
laki-laki tidak sempat untuk mencari pasangannya sendiri.
2. Mangalehon Tanda
Tahapan
kedua dalam pernikahan adat Batak Toba adalah Mangalehon tanda, maknanya
memberi tanda apabila laki-laki telah menemukan perempuan sebagai calon
istrinya, kemudian keduanya saling memberikan tanda. Laki-laki biasanya
memberikan uang kepada perempuan sedangkan perempuan menyerahkan kain sarung
kepada laki-laki, setelah itu maka laki-laki dan perempuan tersebut telah
terikat satu sama lain. Laki-laki lalu memberitahukan hal tersebut kepada
orangtuanya, lalu orangtua laki-laki akan menyuruh perantara atau yang dikenal
dengan istilah “domu-domu” yang telah mengikat janji dengan putrinya.
3. Marhusip
Marhusip
dapat diartikan sebagai berbisik. Tahapan pernikahan adat Batak Toba yang satu
ini adalah sebuah pembicaraan yang bersifat rahasia atau disebut juga sebagai
perundingan antara utusan calon pengantin laki-laki dengan wakil dari calon
pengantin perempuan. Biasanya didiskusikan tentang mas kawin (tuhor) yang tidak
boleh diketahui secara umum karena dikhawatirkan akan terjadi kegagalan dari
acara ini.
4. Martumpol
Martumpol
bagi orang Batak Toba bisa disebut juga sebagai acara pertunangan tetapi secara
harfiah martumpol merupakan acara kedua pengantin di hadapan pengurus jemaat
gereja diikat dalam janji untuk melangsungkan pernikahan. Upacara pernikahan
adat Batak Toba ini diikuti oleh orang tua kedua calon pengantin dan keluarga
mereka beserta para undangan yang biasanya diadakan di dalam gereja, karena
yang mengadakan acara martumpol ini kebanyakan adalah masyarakat Batak Toba
yang beragama Kristen.
5. Marhata Sinamot
Marhata
sinamot adalah pembicaraan tentang sinamot dari pihak laki-laki, hewan apa yang
akan disembelih, berapa banyak jumlah ulos, jumlah undangan, dan di mana
upacara perkawinan akan dilaksanakan. Acara ini disebut juga sebagai acara
perkenalan resmi kedua belah pihak keluarga.
6. Martonggo Raja
Tahap
selanjutnya dalam tata cara pernikahan adat Batak Toba selanjutnya adalah
Martonggo Raja. Martonggo raja adalah acara untuk mengumpulkan semua anggota
keluarga karena pada adat Batak acara pernikahan adalah urusan semua keluarga
sehingga harus dikumpulkan semua keluarga untuk upacara
7. Manjalo Pasu-pasu Parbagason
Pemberkatan
pernikahan kedua pengantin dilaksanakan di gereja oleh pendeta. Setelah
pemberkatan pernikahan selesai, maka kedua pengantin telah sah menjadi suami
istri menurut gereja. Setelah pemberkatan dari gereja selesai, lalu kedua belah
pihak pulang ke rumah untuk mengadakan upacara adat Batak di mana acara ini
dihadiri oleh seluruh undangan dari pihak laki-laki dan perempuan.
8. Marunjuk / Alaon Unjuk
Tak
hanya pemberkatan dari gereja, kedua mempelai harus memperoleh pemberkatan dari
seluruh keluarga terutama orangtua. Disampaikan doa-doa sembari ditandakan
dengan pemberian ulos. Kemudian ada pula pembagian jambar.
Jambar
dibagikan ke pihak perempuan adalah daging (jambar juhut) dan uang (tuhor ni
boru), sementara pihak laki-laki menerima ikan masak arsik (dengke) dan ulos.
Setelah pesta unjuk selesai, pengantin perempuan dibawa ke kediaman paranak.
9. Dialap Jual
Dialap
jual artinya jika pesta pernikahan diselenggarakan di rumah pengantin
perempuan, maka dilaksanakanlah acara membawa pengantin perempuan ke tempat
mempelai laki-laki.
10. Ditaruhon Jual
Jika
pesta pernikahan diselenggarakan di rumah pengantin laki-laki, maka pengantin
perempuan dibolehkan pulang ke tempat orangtuanya untuk kemudian diantar lagi
oleh para namboru-nya. Dalam hal ini paranak wajib mengasih upa manaru (upah
mengantar), sedang dalam dialap jual upah manaru tidak diberlakukan.
11. Paulak Une
Pada
acara ini disebut juga sebagai acara untuk saling berkunjung antara kedua belah
pihak keluarga. Kunjungan ini berselang beberapa hari setelah upacara
perkawinan dilaksanakan. Biasanya pihak pengantin akan mengunjungi rumah
keluarga laki-laki terlebih dahulu kemudian mengunjungi keluarga lain dari
pihak perempuan.
12. Manjae
Setelah
beberapa lama pengantin laki-laki dan perempuan menjalani hidup berumah tangga
(kalau laki-laki tersebut bukan anak bungsu), maka ia akan di-pajae, yaitu
dipisah rumah (tempat tinggal) dan mata pencarian. Biasanya kalau anak paling
bungsu mewarisi rumah orangtuanya.
13. Maningkir Tangga
Tahapan
terakhir pernikahan adat Batak Toba adalah Maningkir Tangga. Setelah acara
kunjungan ke rumah pihak laki-laki, kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi
pengantin di rumah laki-laki yang disebut juga dengan acara maningkir tangga.
Nah
sobat blog, itulah tahapan adat pernikahan Batak Toba yang masih dilestarikan
sampai saat ini.
0 Komentar