Hai sobat blog, nggak terasa bentar lagi udah natal dan tahun baru aja nih, apakah dari kamu ada rencana untuk pulang kampung ke Sumatera Utara? Tepatnya di Tarutung? Jika iya, jangan sampai melewatkan oleh-oleh khas dari daerah ini ya.
Daerah
yang terkenal dengan Wisata Salib Kasih ini memiliki makanan khas yang wajib
kamu coba dan bawa pulang sebagai oleh-oleh.
Yups,
Kacang Sihobuk. Kok kacang ya? Apa bedanya kacang ini dengan kacang dari daerah
Indonesia lainnya? Tentu beda ya, kacang ini memiliki kekhasan tersendiri serta
memiliki sejarah juga loh. Lantas, bagaimana sih sejarahnya? Penasaran? Yuk,
ikuti ulasan di bawah ini!
Nama
Sihobuk diambil dari salah satu nama desa yang ada di Tarutung. Pada tahun
1982, pernah terjadi bencana alam tanah longsor di desa Sihobuk yang
mengakibatkan porak-poranda. Akibat kejadian tersebut, sebanyak 12 orang korban
jiwa ditemukan tertimbun longsoran tanah. Setelah kejadian itu penduduk disitu pun
dipindahkan ke Perumnas Baringin Silangkitang Kecamatan Sipoholon. Dan untuk
mengenang kejadian tersebut, masyarakat sana kemudian memasak kacang yang mana
mereka menamakannya ‘Kacang Sihobuk’, dan kini namanya telah terkenal
kemana-mana.
Masyarakat
di desa Sihobuk memang mayoritas petani, jika dahulu Kacang Sihobuk hanyalah
untuk dimakan saja, namun seiring berjalannya waktu para masyarakat di desa
Sihobuk mulai memikirkan untuk mengengolanya dengan lebih serius. Hal ini dapat
kita lihat melalui begitu banyaknya para penjual Kacang Sihobuk di tepi-tepi
jalan sekitar daerah Silangkitang dan juga di daerah Lapo Gambiri dan tentunya
tidak ketinggalan juga di daerah pusat kota Tarutung dan Terminal Madya
Tarutung.
Dalam
proses pembuatan Kacang Sihobuk dapat dikatakan cukup unik meskipun memakan
waktu yang cukup lama. Yaitu dengan cara kacang yang telah dipilih yang paling
baik kualitasnya, kemudian di rendam beberapa hari, biasanya direndam selama 2
hari. Setelah itu dilakukan penjemuran, kemudian barulah kacang di gongseng
dengan pasir di dalam sebuah wadah yang memakan waktu sekitar 1-1,5 jam. Wadah
yang biasa di gunakan yaitu drum yang terbuat dari besi, diletakkan diatas api
yang bersumber dari kayu bakar. Dari proses pembuatan inilah yang menjadikan
Kacang Sihobuk memiliki tingkat ke-garingan dan cita rasa yang kuat sehingga
Kacang Sihobuk berbeda dari kacang-kacang lainnya.
Oke
sobat blog, itulah seputar sejarah mengenai Kacang Sihobuk yang perlu kamu ketahui.
Bagaimana, unik bukan?
0 Komentar