Indonesia terdiri dari lebih dari tujuh belas ribu pulau yang merupakan rumah bagi keragaman etnis, suku, bahasa dan budaya. Salah satunya adalah suku Batak di Sumatera Utara.
Selama ini orang menilai suku Batak sebagai orang yang suaranya lantang dan sikapnya yang blak-blakan. Media atau film juga sering membuat karakter orang Batak dengan logatnya yang dipaksakan.
1. Memiliki Beberapa Sub Suku
Sama seperti suku lainnya yang memiliki sub suku ada di Indonesia, demikian juga suku Batak. Perbedaan setiap sub suku ini beragam dan berbeda sesuai dengan tempat asalnya seperti Batak Toba, Batak Karo, dan Batak Simalungun. Setiap sub suku ini memiliki perbedaan bahasa, adat istiadat dan budaya.
2. Menikahi Sepupu
Dalam masyarakat Batak, ada pepatah yang mengatakan bahwa pariban (sepupu) adalah rokkap (jodoh). Sepupu disini bukan hanya sepupu karena tidak semua sepupu bisa menikah. Sepupu yang dimaksud anda dapat menikahi anak perempuan dari saudara perempuan ayah anda.
3. Martarombo
Orang Batak sangat suka Martarombo alias bertutur dan mencari hubungan satu sama lain. Misalnya ketika bertemu dengan orang lain, biasanya ketika ditanya dari marga apa, mereka selalu berusaha untuk mencari tahu hubungan mereka dengan marga mereka sendiri.
4. Tuhor
Tuhor berarti uang untuk "membeli" seorang wanita jika seorang pria melamarnya. Uang tuhor ini nantinya digunakan untuk biaya pernikahan, membeli kebaya pengantin, dan kebutuhan pernikahan lainnya. Semuanya tergantung pada persetujuan anggota keluarga laki-laki dan perempuan.
Jumlah tuhor bervariasi tergantung pada tingkat pendidikan wanita tersebut, semakin tinggi pendidikan dan status pekerjaannya maka semakin tinggi tuhornya.
Hal ini biasa dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Batak yang masih mengikuti adat ini. Tapi bagi orang Batak yang lebih modern, tuhor bukan masalah lagi.
5. Mandok Hata
Mandok Hata berarti melakukan cakap-cakap sebelum Tahun Baru. Ini adalah salah satu kebiasaan adat Batak. Kebiasaan ini biasanya dilakukan pada saat pertemuan keluarga besar. Saling bercerita mengenai refleksi tahun lalu, saling meminta maaf, dan rencanakan apa yang ingin dilakukan tahun depan. Biasanya dimulai dengan orang tua baru dan diakhiri dengan anak bungsu.
6. Tidak Bisa Menikahi Semarga
Orang Batak dilarang menikah dengan orang yang semarga dengannya, atau menjadi saudara dalam silsilah meskipun bukan dari marga yang sama. Oleh karena itu, dalam adat Batak, beberapa marga masih dianggap satu garis keturunan, sehingga dianggap bersaudara dan tidak boleh menikah.
Oleh karena itu, dalam setiap perkenalan pasti yang selalu ditanyakan pertama kali adalah nama marga.
7. Ulos
Ulos adalah kain tradisional khas Batak mirip dengan batik Jawa dan tekstil NTT. Ada berbagai jenis ulos yang tergantung pada fungsi penggunaannya. Baik itu pernikahan atau pemakaman, setiap acara memiliki penggunaan ulos yang berbeda pula.
0 Komentar