Indonesia adalah negara yang diberkahi kaya dengan keberagaman dan perbedaan. Salah satunya adalah keragaman suku yang ada di Indonesia. Misalnya, salah satu suku Batak yang berasal dari Sumatera Utara.
Marga dalam suku Batak berguna sebagai identitas silsilah keturunan keluarga atau garis keturunan. Ada banyak hal menarik yang bisa menjadikan marga Batak begitu berbeda dari marga lainnya. Salah satunya adalah jika di Marga Batak ada istilah marga tertinggi.
1. Batak Simalungun
Marga Batak Simalungun adalah sebuah marga yang berada di wilayah Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Masyarakat yang tinggal di daerah ini biasanya akan membacakan doa syafaat terlebih dahulu sebelum memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat dengan lingkungan sekitarnya.
Selain itu, masyarakat Batak Simalungun memiliki jiwa sosial dan semangat kebersamaan yang sangat tinggi. Mereka juga saling membantu yang memiliki sikap kebersamaan. Tak heran jika banyak yang terkesima dengan masyarakat Batak Simalungun.
Rumah Bolon merupakan rumah adat suku Batak Simalungun. Meskipun memiliki nama yang sama dengan suku lain, namun rumah Bolon adat Simalungun berbeda dengan yang lain seperti Batak Toba.
2. Batak Toba
Berikutnya adalah marga Batak Toba. Pemilik marga Batak Toba adalah orang-orang yang tinggal di sekitar Danau Toba. Tentu saja, masyarakat di wilayah ini juga mengetahui pentingnya hidup kebersamaan.
Masyarakat Batak Toba juga melestarikan apa yang dibutuhkan masyarakat Batak Toba agar terus berlanjut. Tidak hanya itu, masyarakat Batak Toba juga sangat patuh terhadap aturan akan adat yang ada. Oleh karena itu, tidak heran jika marga Batak Toba sangat populer dan memiliki banyak penerus.
Sama seperti rumah adat Simalungun, Batak Toba juga memiliki rumah adat yang bernama rumah Bolon. Rumah Bolon adalah bangunan persegi panjang dengan ukuran yang sangat luas. Jika ada yang ingin memasuki rumah adat ini, maka anda harus menundukkan kepala terlebih dahulu.
3. Batak Karo
Suku Batak Karo adalah marga yang cukup istimewa karena mereka sudah tersebar luas di Sumatera UTara. Wilayah marga Batak Karo meliputi wilayah Tanah Karo dan sekitarnya.
Rumah Adat Batak Karo bernama Rumah Adat Siwaluh Jabu. Setiap jabu dibagi menjadi dua lagi, yaitu Jabu Jahe atau hilir dan juga Jabu Julu atau hulu.
Pada setiap jabu yang dibagi menjadi dua ini, kemudian dibagi lagi menjadi beberapa jabu. Hal yang menarik dari rumah Batak Karo ini adalah meskipun rumah dengan ukuran besar tetapi tidak memerlukan paku dalam proses pembuatannya.
4. Batak Mandailing
Selanjutnya adalah Batak Mandailing, dimana masyarakat Batak Mandailing memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sistem sosial dalam marga Batak Mandailing juga berjalan dengan baik.
Rumah adat Batak Mandailing adalah Rumah Bagas Godang. Bagas dalam bahasa Mandailing berarti rumah. Sedangkan untuk Godang dapat diartikan sebagai banyak.
Kawasan Mandailing juga terkenal karena memiliki wisata alam yang memukau dan kebudayaan lokal yang masih dipegang erat oleh penduduk setempat sampai saat ini.
5. Batak Pakpak
Batak Pakpak merupakan salah satu marga Batak yang tersebar di Kabupaten Dairi, Pakpak Barat, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah dan sekitarnya. Selain itu, marga Batak Pakpak juga sangat terkenal. Hal ini karena pemilik marga Pakpak Batak sering berpindah-pindah ke luar wilayahnya.
Rumah adat Batak Pakpak disebut dengan Jerro. Bentuk rumah adat Papak sendiri sebenarnya sangat mirip dengan rumah adat di Sumatera Utara, dengan tangga dan tiang penyangga.
0 Komentar