Jika berkunjung ke Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, kamu akan melihat berbagai tinggalan budaya masyarakat Mandailing yang ada disana.
Kabupaten
Mandailing Natal sangat kental dengan tinggalan budayanya yang mana wilayah
tersebut didiami oleh sebagian besar masyarakat bermarga patrilinear yang
beretnis Mandailing.
Terdapat
beberapa rumah-rumah tradisional dan rumah adat yang biasanya mewakili
masing-masing marga, seperti marga Lubis, Nasution, Rangkuti, dan lain
sebagainya.
Di
salah satu rumah adat tersebut biasanya menyimpan beberapa tinggalan budaya
yang masih digunakan hingga saat ini. Salah satunya adalah Gordang Sambilan.
Gordang
Sambilan merupakan alat musik tradisional masyarakat Mandailing yang
hingga saat ini masih digunakan dalam upacara-upacara adat.
Ingin
tahu lebih dalam mengenai gordang sambilan? Yuk, ikuti penjelasan di bawah ini!
Gordang
Sambilan adalah warisan budaya asli milik masyarakat Mandailing Natal, Sumatera
Utara. Gordang Sambilan ini merupakan alat musik tradisional yang tidak ada
duanya dalam budaya bangsa Indonesia.
Bagi
masyarakat Mandailing Natal khusunya pada zaman dulu, Gordang Sambilan merupakan
musik adat yang sakral dan sangat penting karena biasa digunakan untuk
keperluan upacara adat.
Upacara
adat tersebut biasanya dilakukan agar roh nenek moyang dapat membantu
masyarakat Mandailing dalam mengatasi masalah atau kesulitan yang dialami. Bisa
juga dilakukan agar hajatan yang dilakukannya dapat berjalan dengan lancar dan tidak
ada masalah apapun, serta semua yang dingginkan dapat terkabul.
Saat
ini Gordang Sambilan digunakan saat ada upacara pernikahan maupun
kematian. Biasanya saat upacara pernikahan terdapat rangkaian acara dan yang
paling menarik perhatian, yaitu Horja Godang. Ketika Horja Godang itulah
Gordang Sambilan ini dibunyikan maka Horja Godang dan Gordang Sambilan ini
merupakan dua hal yang tak terpisahkan.
Selain
itu, alat musik ini juga sangat unik dan melegenda karena menghasilkan alunan
musik yang merdu dan indah. Berharap generasi-generasi muda tidak meninggalkan
budaya luhur nan agung ini. Dengan tetap melestarikan tinggalan budaya berarti
kita turut membangun bangsa yang lebih bermartabat.
0 Komentar