Pulau Samosir merupakan salah satu destinasi favorit yang banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Jika
berkunjung ke tempat ini, kamu tidak hanya dapat menikmati keindahan Danau
Toba, tetapi juga bisa melihat langsung kebudayaan dan beberapa
kepercayaan-kepercayaan yang masih diyakini oleh masyarakat setempat.
Salah
satunya adalah Patung Sigale-gale. Patung ini merupakan patung kayu yang dapat
menari dan sudah ada sejak zaman kerajaan Suku Batak di Pulau Samosir.
Mau tau
lebih dalam tentang Patung Sigale-gale? Berikut penjelasannya!
Riwayat Hidup Sigale-gale
Pada zaman
dahulu, hiduplah seorang Raja bernama Rahat yang terkenal di Samosir. Rahat memiliki
seorang putra bernama Manggale yang sangat ia sayangi lebih dari nyawanya
sendiri.
Hingga suatu
hari terjadi penyerangan di kawasan perbatasan daerah kekuasaan mereka,
sehingga Raja itu mengutus putranya untuk memimpin perang tersebut.
Namun tak
disangka, Raja Manggale gugur di medan perang. Mendegar kabar tersebut, Sang Raja sangat sedih hingga jatuh
sakit.
Rahat merupakan
Raja yang sangat dicintai oleh Rakyatnya sehingga semua rakyat berbondong-bondong mendatangi istana dan berusaha mencari tabib untuk menyembuhkan sang Raja.
Hingga pada
suatu waktu datanglah seorang Sibaso (Datu Perempuan) yang mengatakan bahwa sang
Raja jatuh sakit karena rindu kepada putranya.
Terciptanya Patung Sigale-gale
Kemudian
wanita itu menyarankan untuk membuatkan patung yang mirip dengan anak sang Raja
yaitu Manggale.
Banyak
ritual yang terjadi dalam pembuatan
Patung ini, hingga akhirnya dijadikan media pemanggilan roh anak Raja Rahat dan
dinamakan Patung Sigale-gale.
Sibaso kemudian
melakukan ritual dengan memainkan alat musik sabangunan untuk memanggil arwah
Raja Manggale ke patung Sigale-gale tadi. Melihat patung tersebut bergerak dan
seperti anak sang Raja. Raja Rahat pun pulih dari Sakitnya.
Patung Sigale-gale Sebagai Penghantar Kematian
Konon
katanya, patung ini dijadikan sebagai symbol penghantar kematian baik untuk
orang yang memiliki keturunan (saor matua) maupun ynag tidak memiliki
keturunan.
Namun, bagi
orang Batak yang meninggal tanpa keturunan adalah sebuah kesalahan. Patung ini
digunakan untuk menghindari kutukan (tidak memiliki keturunan) menyebar.
Pembuatan
Patung Sigale-gale ini dapat dikatakan tidak mudah, karena memerlukan
orang-orang yang menjiwai dan dipercaya akan meninggal menjadi tumbal patung
tersebut sebagai arwah yang mengisinya.
Oleh karena
itu, keberadaan dari patung ini sangatlah sedikit. Dahulu patung ini diyakini dapat
menari sendiri karena daya mistis yang kuat pada zaman itu. Namun seiring
berjalannya waktu, ritual ini perlahan mulai bergeser.
Upacara
Sigale-gale, kini kerap dipertunjukkan sebagai hiburan serta daya tarik bagi
wisatawan. Patung Sigale-gale ini dapat menari karena dikontrol oleh seseorang
di belakang patung dengan sebuah benang.
Lokasi Patung Sigale-gale
Untuk
lokasinya sendiri, kamu dapat menemukan Patung Sigale-gale ini di Samosir,
yakni di desa Tomok, Garoga, Simanindo dan Siallagan.
Setiap
tahunnya, Samosir memiliki event tahunan khusus drama kolosal patung ini loh. Tunggu
apalagi, yuk kunjungi Pulau Samosir.
Nah sobat
blog, itulah seputar penjelasan tentang Patung Sigale-gale yang perlu kamu
ketahui. Bagaimana? Apakah kamu berminat mengunjungi Pulau Samosir? Komen di
bawah yah..Bye..Bye..
0 Komentar