Kota Medan merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Utara, sekaligus menyandang gelar sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan menjadi destinasi yang wajib kami dikunjungi karena menyimpan segudang potensi pariwisata yang akan memanjakan setiap wisatawan yang datang ke situ.
Salah satu
pariwisata andalan Kota Medan adalah Danau Toba. Danau Toba merupakan danau
terbesar di Indonesia yang terbentuk dari letusan super masif Gunung Berapi
Toba pada ribuan tahun lalu.
Sebagian
besar masyarakat yang tinggal di Kota Medan dan sekitarnya berasal dari Suku
Batak yang kesehariannya menggunakan bahasa batak. Bagi kamu yang berniat
mengunjungi Kota Medan, setidaknya harus mengerti beberapa istilah dalam Bahasa
Batak agar nantinya tidak terjadi salah paham. Untuk itu, kami telah menyajikan
beberapa istilah dalam bahasa Batak yang perlu kamu pahami. Yuk ikuti penyajian
kami di bawah ini!
1. Ucapan Salam
Sapaan salam
yang paling populer Kota Medan dari Suku Batak Toba adalah ‘Horas‘. Sapaan ini biasanya
diucapkan sambil berjabat tangan. Sapaan salam lainnya yang mewakili Kota Medan
dari Suku Batak Karo yakni ‘Menjuah-juah’ dan Suku Batak Pakpak yaitu
‘Njuah-njuah’.
2. Kamu - Ko, Kam, Kau, Wak
Masyarakat
Kota Medan sangat jarang menggunakan kata ‘Kamu‘ dalam percakapan sehari-hari.
Mereka lebih sering menggunakan istilah ‘Ko, kam, Kau, Wak’ meskipun terdengar sedikit
kasar, inilah khas bahasa Batak yang akan kamu jumpai jika kamu berkunjung ke
Kota Medan. Sehingga jangan tersinggung apabila masyarakat lokal mengucapkan
selamat tinggal dengan ‘Hati-hati di jalan ko ya!’.
3. Lae, Tulang
Panggilan
umum masyarakat Medan untuk teman akrabnya atau orang tua kepada yang lebih
muda adalah ‘Lae‘. Panggilan ini juga diberikan kepada salah satu anggota
keluarga yakni ipar laki-laki. Sedangkan ‘Tulang‘ merupakan panggilan untuk
paman atau sesorang yang lebih tua.
4. Kreak, Cengkunek, Recok
‘Kreak,
Cengkunek, Recok‘ mengandung makna negative yang diberikan kepada orang yang
banyak gaya, angkuh, dan sombong. Maka dari itu, jagalah sikapmu dimana saja,
tetap junjung tinggi tata krama dan sopan santun agar tidak disemtakan
julukan-julukan negatif ini.
5. Bodat, Lappet
Sama seperti
sebelumnya, ‘Bodat dan Lappet’ juga merupakan istilah negatif yang biasanya
diungkapkan masyarkat Medan saat kesal. ‘Bodat’ bermakna monyet, sedangkan
‘Lappet‘ bermakna kue lepet yang sering dikonotasikan negatif oleh masyarakat.
6. Cak, Pala, Tokoh, Kemek-kemek,
Siap
Masyarakat
Medan menggunakan istilah ‘Cak’ untuk mengungkapkan suatu ajakan. ‘Pala’ memiliki
makna tidak usah. ‘Tokoh’ berarti menipu, membohongi, atau mengecoh.
‘Kemek-kemek’ artinya mentraktir. Sedangkan ‘Siap’ berarti selesai atau sudah berakhir.
7. Acem, Kontak, Semak, Cakap-cakap
‘Acem’
bermakna bagaimana, dan biasanya diungkapkan untuk sesuatu yang membutuhkan
penjelasan. ‘Semak‘ digunakan untuk menggambarkan kepadatan. ‘Kontak’ berarti
kesetrum listrik. Sedangkan ‘Cakap-cakap’ adalah berbincang-bincang.
8. Ucapan Terimakasih
Ucapan
terimakasih dalam Bahasa Batak yaitu ‘Mauliate‘. Kata-kata ini akan kamu ucapan
saat dirimu ditolong atau diberi bantuan oleh orang lain sebagai tanda manusia
beradab dan tahu tata krama.
Bagaimana,
apakah panyajian kami di atas cukup membantu kamu sekilas tentang bahasa Batak?
Komen di bawah yah!
0 Komentar